Kembangkan rutinitas yang konsisten karena ia tumbuh dengan baik dalam
lingkungan yang semuanya bisa dia prediksi. Anak akan mengalami
kesulitan dengan perubahan yang tidak dia inginkan dan tidak
terstruktur.
- Cari sebab di balik gejala, misalnya saat anak
mengamuk. Begitu menemukan penyebabnya, Anda bisa menyesuaikan diri.
Sebagian besar anak, mengungkapkan rasa frustrasinya dengan mengamuk.
- Kembangkan
rutinitas yang konsisten karena ia tumbuh dengan baik dalam lingkungan
yang semuanya bisa dia prediksi. Anak akan mengalami kesulitan dengan
perubahan yang tidak dia inginkan dan tidak terstruktur. Buatkan jadwal
yang harus dijalani setiap hari, dan lakukan sesuatu yang sama setiap
hari. Ada anak yang bisa menghadapi jadwal yang berubah dan
memperkirakan apa yang terjadi setiap hari. Ada anak yang butuh jadwal
yang tepat.
- Persiapkan anak untuk perubahan. Sebuah aktivitas
bisa menjadi pengingat untuk aktivitas selanjutnya. Misalnya, setelah
mandi, makan, tetapi tidak makan di rumah. Bila Anda ingin mengajaknya
makan malam di resto cepat saji, bantu dia dengan gambar. Tunjukkan
gambar ayam goreng, sambil berkata, “Kita makan malam di..”
- Jangan
paksa bicara karena bagi sebagian besar penyandang autisme, ungkapan
verbal tak ada artinya. Pastikan diri Anda paham apa yang
dikomunikasikan lewat ekspresinya. Anak yang tak bisa bicara pun bisa
mengomunikasikan kebutuhannya dengan menunjuk benda, gerak tubuh,
menunjuk gambar atau menggunakan bahasa isyarat. Menggunakan cara-cara
ini merupakan tahap perkembangan normal dan jangan paksa anak belajar
bicara karena bicara bagi anak penyandang autisme bukan komunikasi yang
penting.
- Belajar hidup dengan perilaku stereotip. Saat di
tempat umum ajarkan anak berperilaku semestinya. Tetapi di rumah,
biarkan dia sebagaimana dirinya. Terlalu banyak stimulasi, dan tuntutan
perilaku baru sulit ditoleransi. Program mengurangi perilaku tertentu
harus dilakukan dengan hati-hati.
- Cari dukungan untuk Anda
sendiri. Beban mengasuh anak autisme bisa dari keluarga, teman dan
orang-orang terdekat. Cari dukungan dari orang-orang senasib dengan Anda
yang punya pengalaman sama.
- Kerja sama dengan sekolah, karena
kurikulum untuk anak penyandang autisme berpusat pada self care dan
keterampilan bersosialisasi. Kemampuan anak untuk membaca dan berhitung
hanya berguna untuk jangka panjang bila mereka dapat menggunakannya
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
sendiri di rumah dan berperilaku patut dalam lingkungannya.
- Jauhkan
anak dari role model yang berperilaku kasar. Anak penyandang autisme
cenderung meniru perilaku tanpa pemahaman mengapa orang melakukannya.
Ini disebut ecophraxia (mengulang-ulang secara tidak normal perilaku
orang lain). Sama halnya dengan echolalia (meniru kata atau kalimat
secara berulang-ulang). Anak-anak autisme yang mengamati perilaku kasar
di rumah, di sekolah atau di televisi cenderung gampang memukul orang
lain.
- Jangan tuntut anak untuk bisa beradaptasi dengan orang
baru atau situasi baru. Biarkan dia menjaga jarak dan punya peluang
untuk menyingkir.
- Banyak anak penyandang spektrum autisme
hipersensitif terhadap suara, cahaya, perabaan, rasa, tekstur dan
temperatur. Ada juga anak yang tidak suka warna tertentu. Hindarkan
sebisa mungkin dari hal-hal yang bisa membuatnya mengamuk.
Maksimalkan perkembangannya
- Anak
dengan spektrum autisme tidak dapat menerima instruksi verbal. Picture
is my first language. Kembangkan menjadi visual thinker.
- Kemampuan menggambarnya sangat tinggi dan ia cocok sebagai programmer komputer.
- Menyukai satu hal saja, misalnya kereta api atau peta. Gunakan gambar kereta api untuk mengajarnya berhitung dan membaca.
- Belajar membaca dapat dilakukannya dengan cara phonic, yaitu belajar membaca dengan cara menghubungkan bunyi dengan huruf.
http://www.ayahbunda.co.id/balita-tips/mengasuh-anak-autis
EmoticonEmoticon